Selasa, 04 Desember 2012

PERKANDANGAN KAMBING DAN DOMBA


A.                Pendahuluan
Kandang sangat berpengaruh dalam produktifitas ternak kambing. Kandang yang baik berfungsi sebagai pelindungi ternak dari hewan – hewan pemangsa atau hewan penganggu, mngontrol ternak agar tidak merusak tanaman dan fasilitas lain di lokasi peternakan. Kandang membatasi gerak kambing yang dapat menyita energi, energi yang terbuang diharapkan dapat menghasilkan daging untuk ternak potong dan susu untuk ternak perah. Selain itu, kandang memudahkan peternak dalam memelihara, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan kambing/ domba.


B.                 Persyaratan kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
(1)     Lokasi kandang harus jauh dari pemukiman warga, agar tetap tenang dan aman,
(2)     Kontruksi kandang cukup kuat dan tahan lama,
(3)     Usahakan menghadap sinar matahari, agar kandang tetap terang,
(4)     Tidak lembab dan mudah dibersihkan,
(5)     Pertukaran udara harus baik, udara masuk dan keluar kandang dengan lancar,
(6)     Pisahkan antara kandang betina dan kandang jantan,
(7)     Sebaiknya kandang dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu ½ m di atas tanah.

C.                Tipe kandang
Kandang kambing terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe kandang lemprak dan tipe kandang panggung. Berikut penjelasannya :
1. Kandang Lemprak
Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah sebagai alas. Lantai sebaiknya dibuat dari semen dengan corak kasar agar lantai tidak licin dan mudah dibersihkan. Lantai juga dibuat sedikit miring ke satu arah untuk mencegah adanya genangan air setelah kandang dibersihkan.

2. Kandang Panggung
Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga, sehingga lantai berada di atas tanah, dan berjarak 0,5 – 1 M dari atas permukaan tanah. Lantai kandang panggung biasanya dibuat dari papan atau potongan bambu dan memiliki tiang penyangga. Konstruksi kandang panggung lebih disukai dan lebih disarankan untuk digunakan dibandingkan dengan kandang lemprak, walaupun biaya pembuatannya lebih mahal.
Keunggulang kandang panggung adalah :
a.    Ruang kandang lebih nyaman, karena kotoran dan air kencing jatuh kebawah sehingga dasar kandang selalu kering dan tidak lembab. Hal ini menjaga kambing/ domba terhindar dari penyakit busuk kuku dan penyakit cacing yang ditularkan oleh kotoran.
b.    Pertukaran udara lebih baik, sehingga dapat terhindar dari penyakit paru – paru.
c.    Terhindar dari gangguan binatang buas.
d.   Aman dari kemungkinan banjir mendadak.
Kekurangan dari kandang panggung adalah :
a.    Kemungkinan kaki kambing/domba terperosok ke celah lantai kandang. Jarak celah harus diperhatikan.
b.    Kemungkinan domba melompat kebawah dan mati tergantung, sehingga ikatan pada leher harus dilepas.

D.                Kontruksi kandang
Kontruksi kandang kambing meliputi : atap, dinding, lantai, kerangka, ruang kandang dan tempat pakan. Berikut ini adalah penjelasannya :
1.    Atap
Atap kandang berguna untuk menghindarkan ternak dari air hujan dan terik matahari serta menjaga kehangatan di malam hari. Bahan atap dapat berupa genting, ilalang, daun kelapa atau daun tebu. Atap hendaknya dibuat miring 300 agar air hujan dapat mengalir lancar dan tidak terlalu rendah agar tidak panas. Teras kandang harus cukup lebar, agar tapias hujan tidak mengganggu ternak.
2.    Dinding
Dinding kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas, menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang domba terbuat dari papan, bilah bambu dan anyaman bambu. Pada daerah yang anginnya kencang, dinding tertutup rapat stinggi ternak, sehingga ternak kambing tidak terkena angin secara langsung.
3.    Lantai
Lantai kandang tipe lempark dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan, papan, anyaman bambu atau semen. Latai dibuat sedikit miring agar air kencing mudah mengalir keluar, sehingga tidak tergenang dan mengakibatkan becek. Lantai kandang tipe panggung dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak antar bilah sekitar 1,5 cm. Jarak antar bilah tidak boleh telalu rapat agar kotoran dapat jatuh ke kolong, tetapi tidak boleh terlalu longgar agar kaki kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan tanah 60 – 80 cm.
4.    Kerangka
Kerangka kandang terbuat dari bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat dengan bahan – bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama.
5.    Ruang kandang
Ruang kandang adalah tempat ternak dapat bergerak dengan leluasa. Luas kandang untuk kambing/ domba jantan adalah 1,20 × 1,40 m2, untuk kambing/ domba betina 1,00 × 1,50 m2. jika ruang kandang dibuat memanjang tanpa sekat, maka luas lantai per ekor dapat dikurangi.
6.    Tempat pakan
Tempat pakan dapat dibuat dari papan atau bambu. Penempatannya dapat berada di dalam atau di luar ruang kandang (menempel pada salah satu sisi). Ukuran tempat pakan yang menempel diluar kandang yaitu : lebar dasar 25 cm; lebar atas 50 cm; tinggi 50 cm; lebar ruji – ruji tempat kepala 30 cm; tinggi dasa palung dari lantai 25cm.
7.    Kolong
Kolong kandang digali sedalam kurang lebih 20 cm di bagian pinggirnya dan pada bagian tengaha dibuat miring ke arah salah satu sisinya. Terdapat saluran yang mengarah ke saluran bak penampung. Dengan demikian bila hujan, kotoran akan mengalir ke luar kolong melalui saluran dan tertampung di bak penampung. Kotoran tersebut kemudian dapat diproses untuk pupuk kandang.
8.    Tempat penampung kotoran
Tempat penampung kotoran dibuat paling tidak berjarak 10 m dari kandang, agar tidak mengganggu kesehatan ternak.

E.                 Jenis kandang
1.                  Kandang Koloni
Kandang koloni merupakan kandang yang tidak mempunyai penyekat atau kalau disekat ukurannya relatif luas agar dapat memelihara beberapa kambing/ domba sekaligus. Kandang ini cocok untuk membesarkan bakalan atau memelihara betina calon induk dan induk kering (betina yang tidak bunting atau menyusui).
Luas kandang disesuaikan dengan ukuran tubuh ternak dan jumlah tenak dipelihara :
a.       Kambing bakalan umur 3 – 7 bulan memerlukan luas lantai 0,5 m2/ ekor
b.      Bakalan umur 7 – 12 bulan memerlukan luas lantai 0,75 m2/ ekor
c.       Betina dewasa/ calon induk umur > 12 bulan memerlukan luas lantai 1 m2/ekor.
2.                  Kandang Individual
Kandang individu merupakan kandang yang disekat – sekat sehingga hanya cukup untuk 1 ekor kambing/ domba. Model kandang seperti ini dipai untuk membesarkan kambing/ domba bakalan dan menggemukan kambing/ domba afkir yang kurus. Kandang yang relatif sempit mengurangi ruang gerak ternak, dengan demikian perkembangan ternak dapat diharapkan berlangsung dengan cepat.
3.                  Kandang Jantan
Kandang pejantan juga berfungsi sebagai tempat mengawinkan ternak secara terarah. Selain sebagai tempat hunian pejantan secara soliter (individu), sewaktu-waktu kandang ini juga dapat digunakan untuk mencampur induk betina yang sedang birahi dengan pejantan yang bertugas sebagai pemacek. Luas kandang pejantan sekitar 2.5-3 m2 per ekor.
4.                  Kandang Induk
Kandang induk diisi oleh induk kambing yang hendak dan baru melahirkan anak. Dengan adanya kandang khusus ini diharapkan induk kambing dapat menjaga kandungan dan mengasuh anaknya dengan baik sampai tiba saatnya anak kambing disapih dan tidak terganggu oleh kambing lain saat menyusui anaknya. Sesudah anak selesai disapih, kandang dibersihkan dan bisa diisi penghuni baru secara bergilir. Seekor induk kambing memerlukan luas lantai sekitar 1.0 m x 1.5 m atau 1.5 m2 dan anaknya 0.2 m x 0.2 m atau 0.04 m2 per ekor.
5.                  Kandang Pembesaran
Kandang pembesaran digunakan untuk memelihara anak kambing setelah disapih sampai mencapai usia remaja. Pemeliharaannya dapat dilakukan secara berkelompok (massal) atau secara individu (tunggal, per ekor).
Pemeliharaan kambing secara berkelompok tidak memerlukan sekat (pagar, dinding pembatas) di dalam ruang kandang. Pemeliharaan kambing secara individu, memerlukan sekat-sekat pembatas mirip kotak di dalam ruang kandang. Setiap kotak dihuni untuk satu ekor kambing saja.
Di kandang pembesaran inilah kambing muda digemukkan sampai waktunya dipotong atau dijual. Aktivitas ternak yang diperbolehkan hanya makan, minum dan tidur sepuasnya. Kambing tidak akan melakukan kegiatan tidak perlu yang bisa menghambat pertumbuhan bila dimasukkan ke dalam kamar masing-masing. Misalnya saling berebut pakan atau berkelahi sesama kambing.
Kandang  pembesaran juga bisa berfungsi sebagai kandang koloni, yaitu untuk memelihara kambing betina remaja secara bersama-sama sebelum bunting, atau kambing jantan remaja (lepas sapih) sampai umur 6-7 bulan. Luas kandang yang dibutuhkan untuk pembesaran adalah 1-2 m2 per ekor. Untuk keperluan ini, sekat-sekat kandang dihilangkan. Untuk satu unit kandang dengan lantai seluas 100-120 m2, jumlah kambing maksimal yang bisa ditampung sebanyak 50-60 ekor.
Untuk penggemukan, bentuk kandang pembesaran yang digunakan ada dua macam, yaitu kandang koloni dengan kebutuhan luas lantai rata-rata 1.5 m2 per ekor dan kandang individual (kandang bateri) dengan ukuran 60-70 cm x 1-1.2 m. Umumnya, ternak yang dipelihara didalam kandang ini selama 1-3 bulan saja.


Gambar Kandang Kambing 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar