A.
Pendahuluan
Kandang
sangat berpengaruh dalam produktifitas ternak kambing. Kandang yang baik
berfungsi sebagai pelindungi ternak dari hewan – hewan pemangsa atau hewan
penganggu, mngontrol ternak agar tidak merusak tanaman dan fasilitas lain di
lokasi peternakan. Kandang membatasi gerak kambing yang dapat menyita energi,
energi yang terbuang diharapkan dapat menghasilkan daging untuk ternak potong
dan susu untuk ternak perah. Selain itu, kandang memudahkan peternak dalam
memelihara, pemberian pakan dan mengontrol kesehatan kambing/ domba.
B.
Persyaratan
kandang
Kandang didirikan
dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
(1) Lokasi
kandang harus jauh dari pemukiman warga, agar tetap tenang dan aman,
(2) Kontruksi
kandang cukup kuat dan tahan lama,
(3) Usahakan
menghadap sinar matahari, agar kandang tetap terang,
(4) Tidak
lembab dan mudah dibersihkan,
(5) Pertukaran
udara harus baik, udara masuk dan keluar kandang dengan lancar,
(6) Pisahkan
antara kandang betina dan kandang jantan,
(7) Sebaiknya
kandang dibuat sistem panggung, lantainya dibuat dari kayu atau bambu ½ m di
atas tanah.
C.
Tipe
kandang
Kandang
kambing terbagi menjadi 2 tipe, yaitu tipe kandang lemprak dan tipe kandang
panggung. Berikut penjelasannya :
1. Kandang
Lemprak
Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah
sebagai alas. Lantai sebaiknya dibuat dari semen dengan corak kasar agar lantai
tidak licin dan mudah dibersihkan. Lantai juga dibuat sedikit miring ke satu arah
untuk mencegah adanya genangan air setelah kandang dibersihkan.
2. Kandang
Panggung
Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga, sehingga
lantai berada di atas tanah, dan berjarak 0,5 – 1 M dari atas permukaan tanah.
Lantai kandang panggung biasanya dibuat dari papan atau potongan bambu dan
memiliki tiang penyangga. Konstruksi kandang panggung lebih disukai dan lebih
disarankan untuk digunakan dibandingkan dengan kandang lemprak, walaupun biaya
pembuatannya lebih mahal.
Keunggulang kandang panggung adalah :
a. Ruang kandang
lebih nyaman, karena kotoran dan air kencing jatuh kebawah sehingga dasar
kandang selalu kering dan tidak lembab. Hal ini menjaga kambing/ domba
terhindar dari penyakit busuk kuku dan penyakit cacing yang ditularkan oleh
kotoran.
b. Pertukaran udara
lebih baik, sehingga dapat terhindar dari penyakit paru – paru.
c. Terhindar dari
gangguan binatang buas.
d. Aman dari
kemungkinan banjir mendadak.
Kekurangan dari kandang panggung adalah :
a. Kemungkinan kaki
kambing/domba terperosok ke celah lantai kandang. Jarak celah harus
diperhatikan.
b. Kemungkinan
domba melompat kebawah dan mati tergantung, sehingga ikatan pada leher harus
dilepas.
D.
Kontruksi
kandang
Kontruksi
kandang kambing meliputi : atap, dinding, lantai, kerangka, ruang kandang dan
tempat pakan. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Atap
Atap
kandang berguna untuk menghindarkan ternak dari air hujan dan terik matahari
serta menjaga kehangatan di malam hari. Bahan atap dapat berupa genting,
ilalang, daun kelapa atau daun tebu. Atap hendaknya dibuat miring 300
agar air hujan dapat mengalir lancar dan tidak terlalu rendah agar tidak panas.
Teras kandang harus cukup lebar, agar tapias hujan tidak mengganggu ternak.
2. Dinding
Dinding
kandang berguna untuk membentengi ternak agar tidak lepas, menahan angin, dan
menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang domba terbuat dari papan,
bilah bambu dan anyaman bambu. Pada daerah yang anginnya kencang, dinding
tertutup rapat stinggi ternak, sehingga ternak kambing tidak terkena angin
secara langsung.
3. Lantai
Lantai
kandang tipe lempark dapat terbuat dari tanah yang dipadatkan, papan, anyaman
bambu atau semen. Latai dibuat sedikit miring agar air kencing mudah mengalir
keluar, sehingga tidak tergenang dan mengakibatkan becek. Lantai kandang tipe
panggung dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak
antar bilah sekitar 1,5 cm. Jarak antar bilah tidak boleh telalu rapat agar
kotoran dapat jatuh ke kolong, tetapi tidak boleh terlalu longgar agar kaki
kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan tanah 60
– 80 cm.
4. Kerangka
Kerangka
kandang terbuat dari bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat dengan
bahan – bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama.
5. Ruang
kandang
Ruang
kandang adalah tempat ternak dapat bergerak dengan leluasa. Luas kandang untuk
kambing/ domba jantan adalah 1,20 × 1,40 m2, untuk kambing/ domba
betina 1,00 × 1,50 m2. jika ruang kandang dibuat memanjang tanpa
sekat, maka luas lantai per ekor dapat dikurangi.
6. Tempat
pakan
Tempat
pakan dapat dibuat dari papan atau bambu. Penempatannya dapat berada di dalam
atau di luar ruang kandang (menempel pada salah satu sisi). Ukuran tempat pakan
yang menempel diluar kandang yaitu : lebar dasar 25 cm; lebar atas 50 cm; tinggi
50 cm; lebar ruji – ruji tempat kepala 30 cm; tinggi dasa palung dari lantai
25cm.
7. Kolong
Kolong
kandang digali sedalam kurang lebih 20 cm di bagian pinggirnya dan pada bagian
tengaha dibuat miring ke arah salah satu sisinya. Terdapat saluran yang mengarah
ke saluran bak penampung. Dengan demikian bila hujan, kotoran akan mengalir ke
luar kolong melalui saluran dan tertampung di bak penampung. Kotoran tersebut
kemudian dapat diproses untuk pupuk kandang.
8. Tempat
penampung kotoran
Tempat
penampung kotoran dibuat paling tidak berjarak 10 m dari kandang, agar tidak
mengganggu kesehatan ternak.
E.
Jenis
kandang
1.
Kandang Koloni
Kandang
koloni merupakan kandang yang tidak mempunyai penyekat atau kalau disekat
ukurannya relatif luas agar dapat memelihara beberapa kambing/ domba sekaligus.
Kandang ini cocok untuk membesarkan bakalan atau memelihara betina calon induk
dan induk kering (betina yang tidak bunting atau menyusui).
Luas
kandang disesuaikan dengan ukuran tubuh ternak dan jumlah tenak dipelihara :
a. Kambing
bakalan umur 3 – 7 bulan memerlukan luas lantai 0,5 m2/ ekor
b. Bakalan
umur 7 – 12 bulan memerlukan luas lantai 0,75 m2/ ekor
c. Betina
dewasa/ calon induk umur > 12 bulan memerlukan luas lantai 1 m2/ekor.
2.
Kandang Individual
Kandang
individu merupakan kandang yang disekat – sekat sehingga hanya cukup untuk 1
ekor kambing/ domba. Model kandang seperti ini dipai untuk membesarkan kambing/
domba bakalan dan menggemukan kambing/ domba afkir yang kurus. Kandang yang
relatif sempit mengurangi ruang gerak ternak, dengan demikian perkembangan
ternak dapat diharapkan berlangsung dengan cepat.
3.
Kandang Jantan
Kandang pejantan juga berfungsi sebagai tempat
mengawinkan ternak secara terarah. Selain sebagai tempat hunian pejantan secara
soliter (individu), sewaktu-waktu kandang ini juga dapat digunakan untuk
mencampur induk betina yang sedang birahi dengan pejantan yang bertugas sebagai
pemacek. Luas kandang pejantan sekitar 2.5-3 m2 per ekor.
4.
Kandang Induk
Kandang induk diisi oleh induk kambing yang hendak
dan baru melahirkan anak. Dengan adanya kandang khusus ini diharapkan induk
kambing dapat menjaga kandungan dan mengasuh anaknya dengan baik sampai tiba
saatnya anak kambing disapih dan tidak terganggu oleh kambing lain saat
menyusui anaknya. Sesudah anak selesai disapih, kandang dibersihkan dan bisa
diisi penghuni baru secara bergilir. Seekor induk kambing memerlukan luas
lantai sekitar 1.0 m x 1.5 m atau 1.5 m2 dan anaknya 0.2 m x 0.2 m atau 0.04 m2
per ekor.
5.
Kandang Pembesaran
Kandang pembesaran digunakan untuk memelihara anak kambing
setelah disapih sampai mencapai usia remaja. Pemeliharaannya dapat dilakukan
secara berkelompok (massal) atau secara individu (tunggal, per ekor).
Pemeliharaan kambing secara berkelompok tidak memerlukan
sekat (pagar, dinding pembatas) di dalam ruang kandang. Pemeliharaan kambing
secara individu, memerlukan sekat-sekat pembatas mirip kotak di dalam ruang
kandang. Setiap kotak dihuni untuk satu ekor kambing saja.
Di kandang pembesaran inilah kambing muda digemukkan sampai
waktunya dipotong atau dijual. Aktivitas ternak yang diperbolehkan hanya makan,
minum dan tidur sepuasnya. Kambing tidak akan melakukan kegiatan tidak perlu
yang bisa menghambat pertumbuhan bila dimasukkan ke dalam kamar masing-masing.
Misalnya saling berebut pakan atau berkelahi sesama kambing.
Kandang pembesaran juga bisa berfungsi sebagai kandang
koloni, yaitu untuk memelihara kambing betina remaja secara bersama-sama
sebelum bunting, atau kambing jantan remaja (lepas sapih) sampai umur 6-7
bulan. Luas kandang yang dibutuhkan untuk pembesaran adalah 1-2 m2 per ekor.
Untuk keperluan ini, sekat-sekat kandang dihilangkan. Untuk satu unit kandang
dengan lantai seluas 100-120 m2, jumlah kambing maksimal yang bisa ditampung
sebanyak 50-60 ekor.
Untuk penggemukan, bentuk kandang pembesaran yang digunakan
ada dua macam, yaitu kandang koloni dengan kebutuhan luas lantai rata-rata 1.5
m2 per ekor dan kandang individual (kandang bateri) dengan ukuran 60-70 cm x
1-1.2 m. Umumnya, ternak yang dipelihara didalam kandang ini selama 1-3 bulan
saja.
Gambar
Kandang Kambing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar